Header Ads

ads header

Breaking News

Detik- Detik Proklamasi

 Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melibatkan serangkaian peristiwa penting setelah perumusan naskah proklamasi. Berikut adalah rinciannya:

  • Perumusan Naskah Proklamasi: Setelah kembali dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta tiba di rumah Laksamana Maeda pada malam 16 Agustus 1945. Di sana, mereka bersama beberapa tokoh lainnya, termasuk anggota PPKI, pemuda, dan anggota Chuo Sangi-in (Dewan Pertimbangan Pusat), merumuskan naskah proklamasi. Meski banyak yang hadir, hanya lima orang yang terlibat langsung dalam penyusunan draf awal, yaitu Soekarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Sukarni, dan Sayuti Melik. Setelah naskah selesai dirumuskan, Sukarno membacakannya di hadapan semua yang hadir. Setelah melalui musyawarah, disepakati bahwa naskah proklamasi akan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia.

  • Persiapan Proklamasi: Setelah perumusan naskah selesai sekitar pukul 05.00 pagi, para tokoh kembali ke rumah masing-masing. Para pemuda kemudian mengambil alih persiapan proklamasi, termasuk mencetak naskah proklamasi di kantor berita Domei dan menyebarkannya. Awalnya, proklamasi direncanakan di Lapangan Ikada, tetapi karena dijaga ketat oleh tentara Jepang, lokasi dipindahkan ke rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56. Suwiryo, Walikota Jakarta, memerintahkan Wilopo untuk menyiapkan pengeras suara dan mikrofon, yang diperoleh dari Gunawan pemilik toko radio Satria di Salemba. Suhud menyiapkan tiang bendera dari bambu di belakang rumah.

  • Pelaksanaan Proklamasi: Pada tanggal 17 Agustus 1945, para pemuda mulai berdatangan ke rumah Soekarno. Karena Hatta belum hadir, Soekarno menolak membacakan proklamasi. Hatta tiba sekitar pukul 10.00, dan proklamasi kemerdekaan Indonesia pun dilaksanakan secara sederhana. Soekarno menyampaikan pidato singkat dan membacakan naskah proklamasi.

  • Pengibaran Bendera: Setelah pembacaan proklamasi, bendera merah putih dikibarkan. Bendera tersebut telah disiapkan dan dijahit oleh Fatmawati sebelumnya. Awalnya, S.K. Trimurti diminta untuk mengibarkan bendera, namun ia menolak dan meminta Latief yang melakukannya, dibantu oleh Suhud. Pengibaran bendera diiringi dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

  • Dokumentasi Proklamasi: Peristiwa proklamasi diabadikan dalam foto oleh Frans Mendur dan Alex Mendur, wartawan pada saat itu. Namun, foto-foto karya Alex dirampas dan dihancurkan oleh tentara Jepang, sehingga foto-foto yang kita lihat saat ini sebagian besar adalah hasil karya Frans Mendur.

Peristiwa proklamasi ini berlangsung sederhana namun memiliki dampak yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, menandai kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan.

Tidak ada komentar