Header Ads

ads header

Breaking News

BAB III DIBAWAH TIRANI JEPANG

Dalam sumber membahas periode penjajahan Jepang di Indonesia, yang berlangsung sekitar 3,5 tahun, dalam konteks Perang Asia Timur Raya sebagai bagian dari Perang Dunia II. Meskipun singkat, periode ini dianggap sebagai penjajahan karena sifatnya yang eksploitatif, di mana Jepang menguras kekayaan alam dan sumber daya manusia Indonesia untuk kepentingan perang mereka.

Latar Belakang Kedatangan Jepang:

  • Ambisi Jepang: Jepang memiliki ambisi untuk menguasai Asia Tenggara menggantikan negara-negara Barat.
  • Kebutuhan Sumber Daya: Jepang membutuhkan sumber daya alam untuk mendukung perkembangan ekonomi dan industrinya, terutama setelah Amerika Serikat menghentikan ekspor minyak ke Jepang.
  • Ketidakpuasan Militer: Sebagian opsir muda tentara Jepang tidak puas terhadap pemerintah sipil dan khawatir akan situasi politik internasional, yang kemudian mendorong mereka bersikap fasis.

Proses Pendudukan Jepang:

  • Serangan Awal: Jepang menyerang wilayah-wilayah yang kaya akan sumber daya alam seperti Tarakan dan Balikpapan.
  • Pembagian Wilayah: Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer yang berbeda:
    • Sumatra dikuasai Angkatan Darat ke-25 (Rikugun) dengan pusat di Bukittinggi.
    • Jawa dan Madura dikuasai Angkatan Darat ke-16 (Rikugun) dengan pusat di Jawa.
    • Kalimantan dan Indonesia Timur dikuasai Angkatan Laut (Kaigun).
    • Pemerintahan di masing-masing wilayah memiliki kebijakan yang berbeda-beda.
  • Reaksi Masyarakat: Masyarakat Indonesia memberikan reaksi beragam terhadap kedatangan Jepang. Sebagian menyambut gembira karena berhasil mengalahkan Belanda, sementara yang lain curiga dengan motivasi Jepang.

Dampak Penjajahan Jepang:

  • Bidang Sosial:
    • Penghapusan pengaruh Barat dan mobilisasi bangsa Indonesia untuk kepentingan perang Asia Timur Raya.
    • Orang-orang Eropa ditangkap dan dikirim ke kamp interniran.
  • Bidang Budaya dan Pendidikan:
    • Penghapusan bahasa dan budaya Barat dan diganti dengan bahasa Jepang, meskipun pada akhirnya Bahasa Indonesia yang lebih banyak digunakan.
    • Perkembangan karya sastra berbahasa Indonesia melalui media massa yang disponsori Jepang.
  • Bidang Militer: Pembentukan organisasi militer dan semi militer seperti Heiho, PETA, Seinendan, dan Keibodan.
  • Mobilisasi Perempuan dan Tenaga Kerja:
  • Mobilisasi perempuan melalui organisasi Fujinkai.
  • Pengerahan tenaga kerja paksa (romusha).
  • Dampak Positif:
    • Pengenalan sistem larikan dalam penanaman padi.
    • Pembangunan Selokan Mataram di Yogyakarta untuk mengatasi banjir dan membantu irigasi.
    • Penyebaran informasi tentang menabung.

Strategi Bangsa Indonesia Menghadapi Jepang:

  • Kerja Sama: Beberapa tokoh nasionalis seperti Sukarno dan Hatta memilih strategi kerja sama dengan Jepang melalui organisasi bentukan Jepang seperti Gerakan Tiga A dan Poetera untuk melindungi rakyat dan mencapai kemerdekaan.
  • Perlawanan: Kelompok lain melakukan perlawanan terbuka seperti yang terjadi di Aceh, Blitar, dan Kalimantan Barat.
  • Pembentukan BPUPK: Jepang membentuk BPUPK untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
  • Peran Perempuan: Ada tokoh perempuan seperti Maria Ullfah dan Siti Sukaptinah yang berperan dalam BPUPK.

Kesimpulan: Penjajahan Jepang di Indonesia adalah periode yang kompleks, dengan dampak positif dan negatif. Periode ini juga menunjukkan ketangguhan bangsa Indonesia dalam menghadapi tekanan dan kontrol dari pihak Jepang.


UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN PELAJARI MATERI YANG ADA PADA LINK DIBAWAH INI !!!!

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Sejarah-BS-KLS-XI.pdf

Tidak ada komentar