Header Ads

ads header

Breaking News

BAB. 3 Di Bawah Tirani Jepang

       


Berikut adalah poin-poin penting dari bab ini:

  • Latar Belakang Masuknya Jepang:
    • Penjajahan Jepang di Indonesia terjadi dalam konteks Perang Asia Timur Raya, yang merupakan bagian dari Perang Dunia II.
    • Jepang ingin menguasai Asia Tenggara untuk menggantikan negara Barat dan mencari sumber daya untuk industri dan ekonominya.
    • Ekspansi Jepang ke wilayah Asia lainnya juga didorong oleh ideologi fasis dan perasaan superioritas bangsa Jepang.
    • Reaksi bangsa Asia terhadap ekspansi Jepang beragam, sebagian ada yang melihat Jepang sebagai pembebas dari penjajahan Barat.
    • Amerika Serikat menghentikan ekspor minyak ke Jepang, yang mendorong Jepang untuk menyerang Indonesia.
  • Jatuhnya Hindia Belanda:
    • Jepang menyerang wilayah-wilayah yang kaya sumber daya alam seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang.
    • Belanda tidak dapat mempertahankan Jawa dan menyerah kepada Jepang di Kalijati pada 8 Maret 1942.
    • Penyerahan ini menandai berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia.
  • Transformasi Pemerintahan:
    • Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer: Sumatera (Angkatan Darat ke-25), Jawa dan Madura (Angkatan Darat ke-16), dan Kalimantan serta Indonesia Timur (Angkatan Laut).
    • Sistem pemerintahan kolonial Belanda diubah, jabatan-jabatan tinggi diisi oleh orang Jepang, dan pejabat lokal digunakan sampai tingkat gun-coo (setingkat wedana).
    • Jepang memperkenalkan sistem tonarigumi (rukun tetangga) untuk memudahkan pengawasan dan mobilisasi penduduk.
  • Dampak Penjajahan Jepang:
    • Sosial: Orang Eropa diinternir di kamp-kamp, sementara beberapa orang Indonesia dipromosikan ke jabatan yang sebelumnya hanya untuk orang Eropa.
    • Pemerintahan: Pejabat-pejabat kolonial dari Eropa disingkirkan, sementara orang Indonesia dipertahankan atau bahkan dipromosikan.
    • Budaya dan Pendidikan: Bahasa Belanda diganti dengan bahasa Jepang, namun bahasa Indonesia akhirnya digunakan secara luas. Sistem persekolahan disederhanakan dan diseragamkan.
    • Militer: Jepang mendirikan organisasi militer dan semi militer seperti Heiho, PETA, Seinendan, dan Keibodan, yang melatih pemuda Indonesia dalam bidang militer.
    • Mobilisasi Perempuan dan Tenaga Kerja: Perempuan dimobilisasi melalui organisasi Fujinkai, dan laki-laki dipaksa menjadi romusha. Terdapat juga kasus Jugun Ianfu, perempuan yang dipaksa menjadi penghibur bagi tentara Jepang.
    • Dampak Positif: Diperkenalkannya sistem larikan dalam pertanian dan pembangunan Selokan Mataram di Yogyakarta.
  • Strategi Bangsa Indonesia Menghadapi Jepang:
    • Kerja Sama: Beberapa tokoh nasionalis seperti Sukarno dan Hatta memilih bekerja sama dengan Jepang melalui organisasi bentukan Jepang seperti Gerakan Tiga A, Poetera, dan Jawa Hokokai.
    • Perlawanan: Kelompok radikal melakukan perlawanan bawah tanah, sabotase, dan perlawanan terbuka seperti di Aceh, Blitar, dan Kalimantan Barat.
    • Pembentukan BPUPK: Jepang membentuk BPUPK untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, yang kemudian berperan dalam penyusunan dasar negara.

Secara keseluruhan, bab ini menggambarkan bagaimana penjajahan Jepang meskipun berlangsung singkat, membawa dampak yang signifikan bagi bangsa Indonesia. Meskipun Jepang bersikap eksploitatif, periode ini juga memicu munculnya perlawanan dan semangat nasionalisme yang pada akhirnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.

Tidak ada komentar