KB 1. Penjelajahan Samudera | Sejarah Indonesia XI Semester Ganjil
| KB. 1. Sejarah Indonesia XI | |
- Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Kekaisaran Romawi merupakan Kekaisaran yang terletak di Eropa tepatnya kini ada di negara Italia beribu kota di Roma. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus dimana kekuasaanya hampir meliputi seluruh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat. Namun setelah runtuhnya kekaisaran Romawi ini pada tahun 476 M berakibat pada kemunduran jaringan perdagangan antara Asia dengan Eropa yang mengakibatkan kehidupan wilayah tersebut semakin merosot. Zaman kemunduran ini disebut dengan istilah Zaman Kegelapan (Dark Ages) dan membuat tatanan hidup bangsabangsa di Eropa menjadi kacau balau.
Gambar : Peta kekuasaan Kekaisaran Romawi dan jalur perdagangan Eropa-Asia
- Perang Salib (Perang Suci)
Beberapa faktor penyebab Perang
Salib :
- Adanya larangan bagi
peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
- Jatuhnya Dinasti Umayyah di
Spanyol yang telah tujuh abad berkuas
- Paus Urbanus berusaha untuk
mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di
Konstantinopel, Yerusalem, dan Aleksandria.
Dampak adanya Perang Salib :- Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah
menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang
Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
- Bangsa Eropa mulai mengetahui
kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur,
sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara
besar-besaran.
- Adanya motif balas dendam di
kalangan orang-orang Kristen terhadap
orang Muslim karena kekalahannya dalam
peperangan di dunia
Timur dalam rangka menguasai
jalur perdagangan.
Jatuhnya Konstatinopel ke Turki Utsmani (Ottoman)
- Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
- Jatuhnya Dinasti Umayyah di Spanyol yang telah tujuh abad berkuas
- Paus Urbanus berusaha untuk
mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di
Konstantinopel, Yerusalem, dan Aleksandria.
Pada tahun 1453 Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di
Turki berhasil menguasai Konstatinopel yang
sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan
Romawi- Byzantium. Jatuhnya Konstatinopel
ini dipimpin oleh
Sultan Muhammad II dan
menimbulkan kesulitan bagi bangsa Eropa khususnya dalam bidang perdagangan Para
Pedagang dari Eropa tidak mendapatkan akses untuk berdagang di Kota Pelabuhan Istambul (dulunya Konstantinopel), karena
kebijakan dari Kerajaan Turki Usmani yang melarang pedagang-pedagang dari Eropa
masuk ke dalam Istambul. Akibatnya pedagang-pedagang Eropa kesulitan
mendapatkan barang-barang dagang yang sangat mereka butuhkan dari para pedagang
Asia yang berdagang di Istambul. Salah satu barang dagang yang sangat mereka
butuhkan adalah rempah-rempah dari Indonesia.
- Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama islam.
- Jatuhnya Kontantinopel, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
- Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
- Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.
- Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
- Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya.
- Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi bulat
- Semangat 3G (Gold: emas, Glory: kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
- Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama pada Teknologi Pembuatan Kapal dan Navigasi (ditemukannya kompas)
Gambar : Peta rute penjelajahan samudra bangsa eropa
Sejarah telah membuktikan bangsa yang besar dan maju tidak hanya karena memiliki sumber daya alam melimpah, akan tetapi ketika bangsa itu mampu mengatasi tantangan / hambatan dan meresponnya dengan solusi yang tepat. Ketika bangsa tersebut berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi, bangsa itu semakin berkembang dan maju. Pada pembelajaran kali ini kita akan mempelajari bagaimana respon bangsa eropa saat kegiatan ekonomi mereka terhambat karena kebijakan Turki Usmani menutup kota Konstantinopel dari pedagang-pedagang Eropa.
Pada permulaan abad Pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus. Hal ini mendorong orang-orang Eropa mencari jalan sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkanrempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan. Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.
Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Gambar : Alfonso d’albuquerque |
Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut :
- Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
- Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata.
- Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Gambar : Sebastian del Cano
Gambar : Kedatangan Belanda di Indonesia
- Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
- Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
- Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
Masuknya Bangsa Inggris ke Indonesia
Inggris justru memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, pada abad ke 18, sudah banyak para pedagang- pedagang Inggris yang berdagang sampai ke Indonesia, bahkan sejak Belanda masih berkuasa di Indonesia dengan sekutunya Perancis. Inggris bahkan sempat mengancam monopoli perdagangan yang dilakukan Belanda dengan perusahaan dagangnya, yaitu VOC.
Pada tahun 1602, pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten guna mengadakan hubungan bilateral antara pedagang Inggris dengan Banten. Hasil dari pertemuan ini adalah diberikannya izin oleh Sultan Banten untuk Inggris mendirikan kantor dagang di Banten. Selain di Banten, Inggris juga membangun kantor dagang di Jayakarta. Hingga abad ke 16, Inggris telah mendirikan banyak kantor dagang di daerah Indonesia, seperti Gowa, Makassar, dan Aceh. Tetapi dengan sikapnya yang sombong dan otoriter, masyarakat Indonesia tidak menyukai pedagang-pedagang Inggris.
Era VOC (Perserikatan Dagang Hindia Timur)
Besarnya keuntungan yang diperoleh dari perdagangan rempah-rempah dan didukung oleh pengusiran bangsa Portugis menyebabkan para penguasa di Belanda bersaing untuk berlayar ke Maluku. Harga rempah-rempah di Eropa pun semakin tidak terkendali. Melihat kenyataan ini. Parlemen Belanda atau Staten Generaal mengusulkan agar semua perusahaan pelayaran membentuk sebuah kongsi dagang pada tahun 1598. Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaankerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. VOC mempunyai hak-hak istimewa yang disebut hak Oktrooi yang diberikan oleh parlemen Balanda. Hak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Hak monopoli dagang di wilayah-wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika. 2. Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan. 3. Hak berperang dan menjajah 4. Hak mengangkat pegawai. 5. Hak melakukan pengadilan dan hak mencetak dan mengedarkan uang sendiri. Di samping hak-hak istimewanya, VOC juga memiliki kewajiban khusus terhadap pemerintahan Belanda. VOC wajib melaporkan hasil keuntungan dagangnya kepada Staten General atau parlemen Balanda dan membantu pemerintah Belanda dalam kondisi perang. Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah- rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, pada tahun 1618, Pangeran Jayakarta diserang oleh Kerajaan Banten. Kerajaan Banten di bantu oleh Inggris.
Tidak ada komentar