Header Ads

ads header

Breaking News

KB 1. Penjelajahan Samudera | Sejarah Indonesia XI Semester Ganjil

| KB. 1. Sejarah Indonesia XI |
3.1 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia.      

 1. Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia 

Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban modern dengan kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tetapi tahukah kalian sebelum mencapai kemajuan seperti sekarang dahulu bangsa ini juga pernah mengalami masa-masa sulit dan tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi bangsa ini mau merubah diri dan belajar untuk mengejar ketertinggalan mereka dari bangsa lain. Pada akhirnya bangsa ini mampu mengejar bahkan melampaui pencapaian bangsa lain. Bagaimana dampaknya untuk bangsa kita?. 

  •  Runtuhnya Kekaisaran Romawi 

Kekaisaran Romawi merupakan Kekaisaran yang terletak di Eropa tepatnya kini ada di negara Italia beribu kota di Roma. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus dimana kekuasaanya hampir meliputi seluruh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat. Namun setelah runtuhnya kekaisaran Romawi ini pada tahun 476 M berakibat pada kemunduran jaringan perdagangan antara Asia dengan Eropa yang mengakibatkan kehidupan wilayah tersebut semakin merosot. Zaman kemunduran ini disebut dengan istilah Zaman Kegelapan (Dark Ages) dan membuat tatanan hidup bangsabangsa di Eropa menjadi kacau balau.







Gambar : Peta kekuasaan Kekaisaran Romawi dan jalur perdagangan Eropa-Asia

  • Perang Salib (Perang Suci)

Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari Eropa melawan Turki Seljuk dan orang Arab. Perang ini disebut Perang Salib oleh orang Kristen, dan Perang Suci oleh orang Muslim. Perang ini berlangsung selama 200 tahun dan terbagi menjadi 7 periode. Perang ini disebabkan karena perebutan kota Yerusalem. Akhirnya kota ini dapat direbut kembali dari tangan raja Kristen yang telah berkuasa selama 100 tahun dalam perang Khitin, pahlawan Islam yang terkenal ini bernama Salahuddin Al- Ayyubi. Bangsa barat masih tidak tinggal diam, Raja Richard The Lion Heart dari Inggris menghimbau raja-raja di Eropa untuk merebut kembali kota Yerusalem, namun mereka gagal.

Gambar : Lukisan Perang Salib


Beberapa faktor penyebab Perang Salib : 

  • Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
  • Jatuhnya Dinasti Umayyah di Spanyol yang telah tujuh abad berkuas
  • Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Aleksandria.
Dampak adanya Perang Salib :
  1. Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
  2. Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan  ketertinggalan  mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara besar-besaran.
  3. Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen  terhadap orang Muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.
  •    Jatuhnya Konstatinopel ke Turki Utsmani (Ottoman)


Pada tahun 1453 Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstatinopel yang sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan Romawi- Byzantium. Jatuhnya Konstatinopel  ini  dipimpin  oleh  Sultan  Muhammad II dan menimbulkan kesulitan bagi bangsa Eropa khususnya dalam bidang perdagangan Para Pedagang dari Eropa tidak mendapatkan akses untuk berdagang di Kota Pelabuhan Istambul (dulunya Konstantinopel), karena kebijakan dari Kerajaan Turki Usmani yang melarang pedagang-pedagang dari Eropa masuk ke dalam Istambul. Akibatnya pedagang-pedagang Eropa kesulitan mendapatkan barang-barang dagang yang sangat mereka butuhkan dari para pedagang Asia yang berdagang di Istambul. Salah satu barang dagang yang sangat mereka butuhkan adalah rempah-rempah dari Indonesia.

Gambar : Sultan Muhammad II penakluk Konstantinopel 

2. Penjelajahan Samudra

Bangsa Eropa terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran, selain itu dalam pencarian rempah-rempah hingga perburuan mutiara dari timur (rempah- rempah) ada juga faktor yang mendorong penjelajahan samudra, yaitu :
  • Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama islam.
  • Jatuhnya Kontantinopel, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
  • Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
  •  Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.
  • Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
  • Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya.
  • Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi bulat
  • Semangat   3G   (Gold: emas,  Glory:  kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
  • Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama pada Teknologi Pembuatan Kapal dan Navigasi (ditemukannya kompas)
Gambar : Rempah-rempah 



KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 
KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA



Gambar : Peta rute penjelajahan samudra bangsa eropa 

Sejarah telah membuktikan bangsa yang besar dan maju tidak hanya karena memiliki sumber daya alam melimpah, akan tetapi ketika bangsa itu mampu mengatasi tantangan / hambatan dan meresponnya dengan solusi yang tepat. Ketika bangsa tersebut berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi, bangsa itu semakin berkembang dan maju. Pada pembelajaran kali ini kita akan mempelajari bagaimana respon bangsa eropa saat kegiatan ekonomi mereka terhambat karena kebijakan Turki Usmani menutup kota Konstantinopel dari pedagang-pedagang Eropa.

Pada permulaan abad Pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus. Hal ini mendorong orang-orang Eropa mencari jalan sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkanrempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan. Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.


Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Gambar : Alfonso d’albuquerque

Bangsa Portugis telah berhasil mencapai India (Kalikut) 1498. Bangsa Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Gowa pada tahun1509. Pada tahun 1511 di bawah pimpinan d’Albuquerque Portugis berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka di bawah pimpinan d’Abreu tahun 1512 Portugis telah sampai di Maluku dan diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan Tidore. Portugis berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah. Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran). Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak. Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran).

Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut :

  1. Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
  2. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata.
  3. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untukmerealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan dipihak pasukan Demak. Sejak saat itu Suda Kelapa namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang).

Masuknya Bangsa Spanyol ke Indonesia

Gambar : Sebastian del Cano
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh.
Dengan meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis, Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas “hak monopoli”. Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol. Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529)

Gambar : Kedatangan Belanda di Indonesia 
Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah- rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.

Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan– Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad(1580–1605) Kedatanganrombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baiksehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Sementara itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.
Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di Ambon (1602) di kepalai oleh Francois Wittert. Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
  2. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
  3. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.

Masuknya Bangsa Inggris ke Indonesia

Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan  rempah-rempah  di  Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam perdagangan rempah- rempah karena Inggris mendapatkan rempah-rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan  Portugis  sebagai  bagian  dari Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan rempah- rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris kemudian berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, Inggris sampai ke India. Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600.

Inggris justru memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, pada abad ke 18, sudah banyak para pedagang- pedagang Inggris yang berdagang sampai ke Indonesia, bahkan sejak Belanda masih berkuasa di Indonesia dengan sekutunya Perancis. Inggris bahkan sempat mengancam monopoli perdagangan yang dilakukan Belanda dengan perusahaan dagangnya, yaitu VOC.

Pada tahun 1602, pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten guna mengadakan hubungan bilateral antara pedagang Inggris dengan Banten. Hasil dari pertemuan ini adalah diberikannya izin oleh Sultan Banten untuk Inggris mendirikan kantor dagang di Banten. Selain di Banten, Inggris juga membangun kantor dagang di Jayakarta. Hingga abad ke 16, Inggris telah mendirikan banyak kantor dagang di daerah Indonesia, seperti Gowa, Makassar, dan Aceh. Tetapi dengan sikapnya yang sombong dan otoriter, masyarakat Indonesia tidak menyukai pedagang-pedagang Inggris.



Era VOC (Perserikatan Dagang Hindia Timur) 

Besarnya keuntungan yang diperoleh dari perdagangan rempah-rempah dan didukung oleh pengusiran bangsa Portugis menyebabkan para penguasa di Belanda bersaing untuk berlayar ke Maluku. Harga rempah-rempah di Eropa pun semakin tidak terkendali. Melihat kenyataan ini. Parlemen Belanda atau Staten Generaal mengusulkan agar semua perusahaan pelayaran membentuk sebuah kongsi dagang pada tahun 1598. Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaankerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. VOC mempunyai hak-hak istimewa yang disebut hak Oktrooi yang diberikan oleh parlemen Balanda. Hak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Hak monopoli dagang di wilayah-wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika. 2. Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan. 3. Hak berperang dan menjajah 4. Hak mengangkat pegawai. 5. Hak melakukan pengadilan dan hak mencetak dan mengedarkan uang sendiri. Di samping hak-hak istimewanya, VOC juga memiliki kewajiban khusus terhadap pemerintahan Belanda. VOC wajib melaporkan hasil keuntungan dagangnya kepada Staten General atau parlemen Balanda dan membantu pemerintah Belanda dalam kondisi perang. Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah- rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, pada tahun 1618, Pangeran Jayakarta diserang oleh Kerajaan Banten. Kerajaan Banten di bantu oleh Inggris.




Tidak ada komentar